Perbedaan Infaq dan Sedekah yang Wajib Di Pahami

Seorang muslim atau orang yang menganut ajaran agama Islam, dianjurkan untuk menyisihkan sebagian dari harta dan di berikan kepada orang yang membutuhkan. Adapun kegiatan membagikan sebagain harta tersebut, di dalam agama Islam ada 3 macam jenisnya yaitu zakat. sedekah serta infaq. Berdasarkan hukum syari’atnya, zakat, sedekah serta infaq mempunyai perbedaan satu sama lain.

Perbedaan Infaq dan Sedekah yang Wajib Di Pahami

Zakat merupakan perkara yang berhukum wajib dan harus dilakukan oleh semua umat Islam pada bulan romadhon saja, sedangkan infaq serta sedekah mempunyai hukum sunah dan bisa dilakukan pada setiap kesempatan karena tidak mempunyai ketentuan khusus dalam pelaksanaannya.

Selain zakat, infaq online dan sedekah merupakan dua hal yang sangat dianjurkan bagi umat muslim. Karena di dalamnya ada berbagai macam hikmah yang bisa di petik, banyak orang yang menganggap bahwa infaq dan sedekah merupakan hal yang sama. Namun, kenyataannya ada beberapa perbedaan infaq dan sedekah yang wajib di pahami karena dilihat dari segi pengertian dan hal lainnya ada ketidaksamaan.

Pengertian Dari Segi Bahasa

Hal pertama yang bisa dilihat dari Perbedaan infaq dan sedekah yaitu melalui pengertian dari segi Bahasa. Kata infaq bersal dari Bahasa Arab yaitu anfaqa, artinya mengeluarkan harta dengan cara di belanjakan untuk tujuan tertentu. Sedangkan sedekah merupakan kata yang berasal dari Bahasan Arab yaitu, shodaqoh artinya adalah sebuah pemberian yang di lakukan secara Cuma-Cuma serta hanya mengharapkan ridho Allah Semata.

Perbedaan Dari Segi Pelaksanaan

Selanjutnya, hal yang cukup terlihat dari perbedaan infaq dan sedekah yaitu dari segi pelaksanaan. Untuk melakukan infaq dan juga sedekah tidak ada aturan atau takaran khusus di dalam pelaksanaannya. Namun, infaq biasanya di lakukan dengan memberikan sebagian harta atau uang kepada para penerimanya.

Sedangkan sedekah, mempunyai makna yang lebih luas daripada infaq karena di dalam pelaksanaannya bisa dilakukan dengan berbagai macam cara bukan hanya terfokus pada harta saja. Apabila tidak mampu bersedekah dengan menggunakan harta, maka bisa dikerjakan melalui beberapa perbuatan baik dan bermanfaat bagi orang lain.

Penjelasan tersebut sesuai dengan Di sebuah hadist yang di riwayatkan dari Imam Muslim, Rasulullah SAW bersabda: 

“Setiap ruas jari yang ada pada manusia bisa dijadikan sarana untuk sedekah, membantu orang lain yang akan naik kendaraan atau membantu menaikkan barang bawaan ke dalam kendaraan juga bagian dari sedekah. Apabila melihat batu di jalan kemudian menyingkirkannya, maka hal tersebut juga sedekah. Mengucapkan perkataan yang baik kepada orang lain merupakan sedekah.”

Inti dari arti hadist tersebut yaitu, menerangkan bahwa untuk melakukan sedekah bisa di lakukan dengan beberapa kebaikan yang bermanfaat untuk orang lain atau secara lebih singkatnya sedekah tidak harus di  lakukan dengan harta benda. Selain itu, ada beberapa jenis sedekah yang bisa di pilih sesuai dengan kemampuan.

Di dalam hadist shohih lainnya dari sabda nabi Muhammad SAW, di jelaskan bahwa:

Kullu ma’rufin shodaqoh” Artinya, setiap segala jenis kebaikan adalah bagian dari sedekah. Oleh sebab itu, jangan ragu untuk melakukan sering-sering melakukan sedekah. Karena dengan sedekah, dipercaya dapat membuat hidup menjadi lebih berkah.

Perbedaan Dari Segi Hukum

Perbedaan infaq dan sedekah, juga bisa dilihat dari segi jenis dan hukumnya. Infaq yang dilakukan bisa menimbulkan beberapa bukum syari’at sesuai dengan niat melakukannya. Adapan hukum-hukum tersebut tertera dengan detail melalui jenis infaq yang dilakukan, berikut detailnya.

1.     Infaq berhukum sunah, infaq mempunyai hukum sunah serta bernilai pahala apabila dilakukan untuk membantu kesejahteraan orang lain. Contohnya infaq untuk kegiatan sosial yang bernilai positif, bencana alam, infaq untuk fakir miskin, pembangunan masjid, lembaga dakwah Islam dan hal-hal lainnya.

 

2.     Infaq berhukum wajib, infaq menjadi wajib hukumnya apabila seorang muslim melakukan nazar atas keberhasilan meraih sesuatu, mas kawin pernikahan, memberi nafkah kepada istri yang dinikahi secara sah, memberi nafkah pada istri yang masih dalam masa iddah. Infaq yang mencakup semua hal tersebut, wajib dilakukan dan apabila ditinggalkan maka akan mendapatkan dosa serta murka Allah SWT.

 

3.     Infaq Berhukum mubah, infaq yang dilakukan bisa mempunyai hukum mubah atau tidak mempunyai nilai pahal serta dosa. Adapun contohnya yaitu, memberikan infaq untuk kegiatan bercocok tanam sebuah kebun milik pribadi.

 

4.     Infaq berhukum haram, infaq menjadi berhukum haram apabila harta yang dikeluarkan digunakan untuk perbuatan-perbuatan haram yang dilarang Allah SWT dan bisa menghambat syi’ar agama Islam. Contohnya, memberikan infaq kepada orang kafir atau organisasi tertentu yang tujuannya untuk menghalangi dakwah agama Islam.

 

Selain itu, infaq yang di berikan kepada fakir miskin bisa berhukum haram apabila dilakukan dengan hati yang tidak ikhlas serta ada niat untuk menguntungkan diri sendiri di dalam infaq tersebut. Contohnya, memberikan infaq kepada fakir miskin namun tujuannya agar bisa dipilih di dalam sebuah pemilihan kepala desa atau kegiatan lainnya.

Sedangkan untuk sedekah sendiri, hukumnya pelaksanaannya hampir sama dengan infaq dan tergantung dari tujuan pelaksanaannya. Hukum dari sedekah lebih cenderung kapada Sunnah, dan apabila sedekah dilakukan dengan maksud atau tujuan tertentu yang kurang baik maka hukumnya adalah dosa dan tidak mendapatkan pahala.

Selain itu, ada beberapa jenis sedekah yang bisa di lakukan sesuai dengan kemampuan yaitu:

1.     Sedekah Dengan Menggunakan Materi (Harta)

 

Harta atau uang merupakan salah satu sarana yang paling sering di manfaatkan untuk bersedekah, karena banyak orang beranggapan bahwa dengan memberikan uang maka akan lebih terasa manfaatnya bagi penerima sehingga bisa di belanjakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

 

2.     Sedekah Dengan Menggunakan Barang

Selain dengan harta atau uang, sedekah juga bisa dilakukan dengan memberikan barang yang bermanfaat bagi orang lain. Contohnya, sembako maupun barang-barang lain untuk kebutuhan hidup sehari-hari. Memberikan sedekah berupa barang hendaknya perlu di perhatikan kelayakannya, jangan sampai memberikan barang yang sudah rusak kondisinya karena hal tersebut bisa saja menimbulkan rasa kecewa bagi penerima.

3.     Sedekah Dengan Perbuatan Baik

 

Ada berbagai macam cara yang bisa di lakukan untuk bersedekah, salah satunya dengan perbuatan baik untuk membantu sesama. Contohnya, dengan sedekah tenaga apabila ada tetangga maupun orang yang sedang membutuhkan pertolongan.

 

Di dalam salah satu hadist nabi di sebutkan bahwa untuk melakukan sedekah bisa dilakukan dengan semua hal yang bermanfaat bagi orang lain, yang terpenting harus di lakukan dengan hati ikhlas serta hanya mengharap ridho dari Allah semata. Adapun besar atau kecil jumlah sedekah tidak menjadi soal, karena tidak ada ketentuan khusus di dalamnya.

Cara Melakukan Infaq Dan Sedekah

Menurut para ulama ahli fiqh, cara yang paling baik utnuk melakukan sedekah dan infaq adalah secara sirri atau diam-diam. Hal ini bertujuan agar menjauhkan diri dari sifat jumawa dan melatih ke ikhlasan yang ada di dalam diri.

Sedikit ulasan mengenai perbedaan infaq dan sedekah diatas, semoga menjadi salah satu bahan untuk menambah wawasan mengenai kedua hal tersebut sehingga tidak kebinggunan apabila ingin melaksanakan sinfaq atau sedekah. Yang terpenting, apabila ingin melakukan infaq dan sedekah harus di niatkan untuk mengharap ridho Allah semata, agar lebih berkah dan bermanfaat.

Komentar